Bantu Otak Anak Semakin Berkembang dengan Konsumsi Protein Hewani
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy terus mengingatkan masyarakat untuk mengkonsumsi protein hewani.
Menurutnya, orang tua sangat perlu membiasakan anak, khususnya bayi usia di bawah 2 tahun untuk konsumsi protein hewani demi mengoptimalkan perkembangan otak anak dan mencegah terjadinya stunting.
“Konsumsi protein hewani penting untuk mendukung perkembangan otak anak,” kata Muhadjir Effendy dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu 25 Februari 2023.
Shinta Kamdani Terpilih Jadi Ketua Umum APINDO 2023-2028: Kepercayaan dan Tanggung Jawab Besar Muhadjir Effendy menjelaskan bahwa salah satu upaya untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak adalah dengan memberikan asupan bergizi seimbang yang kaya akan protein hewani sejak 1.000 hari pertama kehidupan anak.
“Perlu ditekankan bahwa masalah stunting itu bukan hanya soal tinggi atau pendeknya tubuh anak, serta bukan soal berat atau ringannya bobot anak, tapi yang lebih penting sebetulnya adalah bagaimana otak anak berkembang dengan optimal,” katanya.
Untuk mewujudkan hal tersebut maka kunci utama yang perlu menjadi perhatian bersama, kata dia, adalah memastikan anak mendapatkan asupan gizi yang baik, sehat, dan cukup, sesuai dengan kebutuhan harian.
Cegah Stunting, Politikus PDIP Minta Pemprov DKI Buat Program Subsidi Daging dan Telur bagi Ibu dan Anak Muhadjir menambahkan, orang tua dapat memenuhi kebutuhan gizi anak dengan memanfaatkan bahan pangan lokal yang ada di sekitar.
“Misalkan telur, teri, ikan kembung, daging ayam, atau bahkan daging sapi, dan berbagai protein hewani lain yang ada di sekitar,” katanya.
Bahkan, kata dia, asupan bergizi seimbang yang kaya akan protein hewani sangat dibutuhkan oleh anak sejak di dalam kandungan.
“Oleh karena itu ibu yang sedang hamil juga perlu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung protein hewani,” katanya.
Pemerintah, kata dia, terus mengoptimalkan program percepatan penurunan stunting, salah satunya dengan memastikan terpenuhinya gizi ibu hamil dan balita.
Prevalensi stunting di Indonesia, kata dia, saat ini berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), adalah 21,6 persen.
“Sementara pemerintah menargetkan penurunan prevalensi stunting diharapkan bisa turun menjadi 14 persen pada tahun 2024 mendatang,” kata Muhadjir Effendy.
Pilihan Editor: Pentingnya Asupan Protein Hewani dan Zat Besi Cegah Anemia Penyebab Stunting