Perbedaan Nutrisi Buah Pir dan Apel
Buah pir maupun apel sama-sama bernutrisi baik untuk kesehatan tubuh.
Mengutip Medical News Today, pir buah yang lembut dan manis, agak berserat.
Buah pir banyak mengandung antioksidan esensial, senyawa tanaman, dan serat makanan.
Sebagai bagian dari makanan seimbang dan bergizi, mengonsumsi buah pir bermanfaat untuk mengendalikan berat badan.
Saat memakan apel biasanya secara langsung.
Tapi, jika apel itu dipotong tidak segera dimakan, maka warna daging buahnya berubah menjadi kecokelat-cokelatan.
Hal Paling Penting untuk Melindungi Kulit Wajah dari Polusi Udara Menurut Ahli Apel yang sudah berubah warna itu masih bisa dimakan.
Mengutip buku On Food and Cooking: The Science and Lore of The Kitchen, apel memiliki senyawa perlindungan dari kuman.
Zat warna kecokelat-cokelatan itu merupakan bekas senyawa pelindung.
Perubahan warna disebabkan reaksi biokimia enzimatik (enzymatic browning) seperti dikutip dari Britannica.
Proses perubahan warna tidak hanya buah apel.
Beberapa buah lainnya, pir, pisang, dan terong juga mengalami perubahan warna menjadi kecokelat-cokelatan setelah dipotong.
Kalau apel sudah dipotong, tapi tidak langsung dimakan, sebaiknya langsung disimpan di dalam kulkas.
Perubahan warna akan melambat.
Buah pir 5 Manfaat Konsumsi Cokelat, Kenapa Bagus untuk Penderita Penyakit Jantung? Satu buah pir bobot 178 gram mengandung: Pir juga mengandung vitamin dan mineral, yaitu: Adapun apel banyak mengandung potasium yang juga mengandung quercetin, catechin, chlorogenic acid, dan anthocyanin.
Bobot apel 100 gram mengandung: Mengutip FoodStruct, kedua buah itu sama-sama memiliki daging putih yang ditutupi kulit.
Buah pir mengandung banyak zat besi daripada apel.
Apel mengandung banyak vitamin dan antioksidan Pilihan Editor: Manfaat Mengonsumsi Buah Pir, Mencegah Sembelit dan Menjaga Kesehatan Usus