Syarat KPR Rumah Langsung Approve Dari Bank Pembiayaan
Tidak jarang masyarakat Indonesia yang membeli rumah dengan sistem kredit atau KPR dibandingkan dengan pembelian secara tunai. Hal ini dikarenakan mahalnya harga hunian saat ini, sehingga membuat banyak orang tidak bisa beli tunai, karena terasa lebih ringan membeli secara kredit saja. Hanya saja memang ada begitu banyak syarat KPR rumah yang harus dipenuhi, serta tidak ada jaminan bahwa nanti pengajuan juga akan langsung diterima atau approve.
Dokumen Yang Harus Dipersiapkan Untuk Pengajuan KPR
Dalam mengajukan Kredit Pemilikan Rumah pada dasarnya ada sejumlah syarat dokumen yang harus dipenuhi, ini merupakan syarat utama atau dasar, diantaranya adalah :
- Data diri calon debitur, diantaranya adalah dengan menggunakan KTP elektronik serta KK.
- Surat nikah, jika memang sudah berumah tangga atau menikah maka pastikan juga untuk menyertakan surat nikah maupun surat cerai.
- NPWP, pastikan Anda juga sudah punya nomor pokok wajib pajak atau yang dikenal sebagai NPWP.
- SLIP gaji, menjadi bagian yang penting untuk melihat kemampuan bayar Anda, sehingga harus menyertakan SLIP gaji ini.
- Rekening koran, sertakan keberadaan dari rekening koran yaitu bulan terakhir untuk melihat kondisi keuangan serta kemampuan bayar Anda.
- Surat pernyataan asli tentang KPR tersebut.
Kunci Pengajuan KPR Bisa Diterima Bank
Berikut ini diantaranya ada beberapa hal agar pengajuan KPR Anda tersebut nantinya langsung approve atau diterima oleh bank, yaitu :
- Pastikan melengkapi semua dokumen yang diminta, syarat KPR rumah yang utama adalah kelengkapan dokumen, jadi pastikan apa saja yang diminta oleh bank tersebut sudah Anda penuhi tanpa terkecuali, karena ketika ada bagian yang kurang maka akan menghambat prosesnya, hingga mungkin nantinya akan membuat apply Anda tersebut nantinya akan ditolak.
- Merapikan catatan keuangan, bagian lainnya yang tidak kalah penting adalah history kredit Anda, apalagi sebenarnya bank sendiri juga akan mengecek lewat BI checking apakah layak atau tidak mendapatkan kredit atau pinjaman tersebut, jika ternyata nilai atau skor kredit buruk, alamat tidak akan bisa mengajukan pinjaman atau hutang lagi tentunya.
- Ambil pinjaman sesuai dengan kemampuan keuangan, ini hal yang tak kalah penting, yaitu tidak serakah mengambil pinjaman melebihi kemampuan Anda, solusinya adalah dengan membayar uang muka atau DP untuk rumah tersebut dalam jumlah yang lebih besar, sehingga dapat memperkecil utang KPR yang akan diminta. Jika bank menilai bahwa nilai pinjaman yang Anda minta tersebut terlalu besar melebihi kemampuan keuangan, otomatis akan dilakukan penolakan.
- Kenali kemampuan Anda dalam membayar angsuran, sehingga tidak asal dalam menentukan tenor untuk pelunasan utang tersebut, karena bagaimanapun hal ini sangat berpengaruh, banyak orang yang terburu-buru ingin melunasi utang tersebut, sehingga memilih tenor pendek. Padahal dengan tenor yang pendek sebenarnya nilai cicilan yang harus dibayarkan jadi lebih besar, tentu akan berpengaruh terhadap kondisi keuangan yang lainnya, sehingga paling ideal adalah dengan menyesuaikan kemampuan financial Anda.
- Pastikan untuk menyiapkan DP, sekalipun mungkin bank menawarkan program KPR dengan DP 0 persen, patut diingat bahwa semakin kecil nilai uang muka yang Anda bayarkan, maka nantinya akan semakin besar beban utang yang harus ditanggung, sehingga idealnya adalah sudah mempersiapkan uang muka atau DP secara cukup, minimal adalah 20 persen dari harga rumah tersebut.
- Ajukan ke beberapa bank sekaligus, idealnya memang tidak hanya terpaku pada satu lembaga pembiayaan saja, karena tidak ada jaminan nantinya akan langsung approve atau diterima. Anda bisa membuat list atau daftar beberapa bank yang ingin dituju kemudian ajukan kesana, manakah yang nantinya akan approve atau diterima.
Syarat KPR rumah mudah dan bisa apply berbasis online hanya di bank BCA. Siapa yang tidak kenal dengan lembaga keuangan swasta yang satu ini. Banyak diantaranya produk-produk keuangan menarik yang dapat Anda jadikan sebagai pilihan, termasuk juga pembiayaan usaha, KTA sampai dengan KPR dengan beban biaya tambahan relatif bersaing, bahkan dapat dikatakan kecil.